Showing posts with label health. Show all posts
Showing posts with label health. Show all posts

Wednesday, September 30, 2015

Tips Mencegah Mata Minus


Jakarta, Membaca buku memang kebiasaan yang baik untuk menambah ilmu dan pengetahuan. Tetapi beberapa anak punya kebiasaan membaca buku sambil tiduran dengan alasan kenyamanan. Konon membaca buku sambil tiduran bisa menyebabkan mata minus. Benarkah?

"Membaca buku sambil tiduran tidak menyebabkan mata menjadi minus, tetapi membuat mata menjadi kelelahan karena posisi tidak ergonomis, maka jarak membaca tidak ideal. Seharusnya jarak membaca adalah 25-30 cm. Dengan membaca sambil tiduran akan menjadi lebih dekat tanpa kita sadari


Saat membaca buku dengan posisi yang dekat, secara tidak langsung mata akan dipaksa untuk bekerja lebih keras untuk melihat tulisan yang ada pada buku. Padahal saat membaca buku perlu konsentrasi yang lebih tinggi. 

Mata yang bekerja berlebihan tersebut akan membuat yang bersangkutan merasa lebih lelah. Mata pun terasa pedih dan kadang berair. Nah, untuk mencegahnya bisa dilakukan beberapa hal sebagai berikut:

1. Jaga Jarak Mata dengan Tulisan

Secara ideal, jarak mata dengan tulisan saat membaca buku yaitu 25 cm-30 cm. Dengan jarak seperti ini, mata dapat membaca tulisan yang terdapat di dalam buku dengan muda. Lensa mata tidak perlu berkontraksi terlalu keras untuk dapat membaca tulisan. Sebaliknya, jarak yang kurang dari atau lebih dari 25 cm-30 cm akan membuat mata bekerja lebih keras dan membuat mata mudah lelah.

2. Perhatikan Pencahayaan

Pencahayaan yang ideal membaca buku yaitu cahaya diarahkan ketulisan saat sedang membaca. Dengan begitu, anda dapat membaca lebih tulisan lebih jelas. Tetapi apabila cahaya yang mengarah pada buku sangat minim atau kurang, maka mata anda akan bekerja keras dan membuat mata menjadi lelah.

3. Besar Kecilnya Teks

Untuk orang dewasa sewajarnya ukuran tulisannya adalah 12, tetapi bagi anak-anak, sebaiknya lebih besar sekitar 1,5 kali daripada yang dibaca oleh orang dewasa. Karena apabila terlalu kecil, mata harus ekstra berakomodasi atau luar biasa mencembung. Apabila terlalu lama dan berakomodasi begitu kuat, teks akan menjadi sulit untuk ditangkap.

Untuk lima menit pertama, mungkin belum ada masalah, tapi 10-15 menit kemudian membaca akan terasa sulit. Tak heran bila anak mulai mengeluh sakit kepala, mata berair, mata merah atau perih.

4. Kondisi Bergerak

Membaca dengan kondisi bergerak, misalnya saat di kendaraan, perlu dihindari. Karena dengan posisi yang tidak stabil, maka konvergensi dan akomodasi otot-otot begitu dipaksakan. Apabila dilakukan dalam waktu lama akan membutuhkan alat bantu. Satu-satunya membaca dalam kondisi bergerak yang diperbolehkan hanya ketika saat menggunakan.

Siapa Saja Kah Yang Lebih Rentan Punya Mata Juling?

Jakarta, Tak hanya anak-anak, mata juling bisa ditemui juga pada orang dewasa. Nah, sebenarnya, siapa sajakah yang berisiko tinggi memiliki mata juling?

"Siapa pun bisa terkena mata juling, paling banyak sih kalau yang juling karena kacamata itu anak-anak," tutur dr Utami Noor Syabaniyah, SpM, dokter spesialis mata di Ciputra SMG Eye Clinic.(30/9/2015).

Anak-anak lebih rentan mengalami juling akibat pemakaian kacamata karena memiliki perbedaan ukuran mata minus dan plusnya, demikian diutarakan dr Utami. Sehingga, ketika salah satu mata tidak dibiasakan menggunakan kacamata sesuai dengan ukurannya, bisa berisiko juling.

Namun, seiring pertambahan usia, juling tersebut akan hilang. Untuk itu, amat disarankan jika setelah berusia enam minggu mata anak masih terlihat juling, orang tua segera memeriksakannya ke dokter. Sebab, sekitar satu hingga dua dari 30 anak memiliki mata juling, atau kondisi yang terkait mata juling.

Dikutip dari All About Vision, praktisi kesehatan mata Gery Heiting OD menuturkan bayi baru lahir sering memiliki mata juling karena sistem penglihatan mereka yang memang belum sempurna. Namun, kondisinya akan membaik seiring dengan matangnya sistem penglihatan.

"Memeriksakan mata anak secara rutin menjadi cara terbaik untuk mendeteksi mata juling. Jika bisa dideteksi dini, mata juling dapat diatasi dan semakin baik hasilnya. Sebaliknya, mata juling yang tidak diobati bisa menyebabkan penglihatan ganda, amblyopia, dan gangguan penglihatan lain," tutur Heiting.

sumber: www.detik.com

Ini Dia Berbagai Penyebab Mata Juling

Jakarta, Mata juling pastinya bisa memengaruhi kepercayaan diri seseorang. Umumnya, bisa saja mata juling terjadi karena faktor bawaan dan keturunan. Selain itu, apa lagi penyebab mata juling?

"Bisa karena kelainan refraksi (pembengkokan berkas cahaya-red), atau bisa juga karena kacamata yang harusnya dipakai, tapi tidak dipakai sehingga ibaratnya matanya ini 'lari' kemana-mana," "atau bisa juga karena kelumpuhan saraf", tutur dr Utami Noor Syabaniyah, SpM, spesialis mata di Ciputra SMG Eye Clinic.(30/9/2015).

Popular Posts