Friday, October 9, 2015

Darmin: Hubungan RI-Jepang Jauh Lebih Besar daripada Kereta Cepat

Jakarta -Pihak pemerintah Jepang kecewa terhadap keputusan pemerintah Indonesia soal proyek kereta cepat Jakarta-Bandung 150 Km. China akhirnya jadi pemenang proyek yang nilainya bisa mencapai Rp 80 triliun.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution meyakini pasca keputusan tersebut, hubungan Indonesia-Jepang tetap berjalan baik apalagi sudah terjalin lama. Hubungan bilateral Indonesia-Jepang tak hanya sebatas proyek kereta cepat.

"Hubungan antar negara, jauh lebih besar dari pada hanya satu proyek di dalam satu proyek bisa saja ada yang kecewa, tapi kan ada hubungan lain," ujar Darmin di kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Jumat (9/10/2015)

Menurut Darmin, pihak Jepang sudah paham dengan keputusan pemerintah Indonesia. Dalam proyek kereta cepat harus dijalankan secara business to business (btob), tanpa jaminan pemerintah dan tanpa APBN.

"Itu kan benar-benar sudah keputusan bisnis. Pemerintah tidak ikut lagi. Kalaupun ada menteri di situ karena dia mewakili pemilik BUMN saja," jelasnya.

Menurut Darmin seharusnya sekarang sudah tidak ada permasalahan lagi. Darmin mengharapkan investasi tetap terus meningkat dan pemerintah akan memberikan berbagai kemudahan. 

"Kita berharap nggak ada," imbuhnya.

Sebelumnya, Sekretaris Kabinet Jepang, Yoshihide Suga mengatakan perusahaan-perusahaan Jepang berniat serius menggarap aneka infrastruktur di Indonesia, salah satunya adalah kereta cepat Jakarta-Bandung. Namun negeri matahari terbit ini harus kecewa setelah pemerintah Indonesia memilih China untuk proyek tersebut.

"Saya yakin Jepang sudah memberikan proposal yang terbaik. Kebijakannya tiba-tiba berubah, sulit dimengerti bagaimana akhirnya proposal China yang dipilih, saya hanya bisa menjabarkannya sebagai sesuatu yang sangat disesalkan," kata Suga.

Sumber www.detik.com

No comments:

Post a Comment

Popular Posts