Friday, October 9, 2015

Hal yang Harus Dilakukan Agar Program Menyusui Lancar

Jakarta, Sukses melakukan program menyusui termasuk memberikan air susu ibu (ASI) eksklusif kepada bayi selama 6 bulan pertama merupakan harapan semua ibu. Agar kemungkinan sukses semakin besar, pakar mengatakan ada dua hal yang harus dilakukan ibu hamil.

dr Utami Roesli, SpA, IBCLC, FABM, dari Sentra Laktasi Indonesia mengatakan ibu hamil wajib mengunjungi konselor laktasi. Konsultasi dilakukan untuk memberikan pemahaman seputar apa yang harus dilakukan dan apa yang tidak boleh dilakukan ibu hamil agar seusai melahirkan program menyusui bisa berjalan lancar.


"Saat hamil itu wajib mengunjungi konselor laktasi, ya buat belajar soal per-ASI-an ini. Nanti ketika melahirkan harus IMD (inisiasi menyusui dini), apa manfaat IMD, kenapa kok harus IMD dan sebagainya," tutur dr Utami, ditemui di Bakoel Koffie, Cikini, Jakarta Pusat, dan ditulis Jumat (9/10/2015).

dr Utami mengatakan bahwa salah satu penyebab gagalnya program menyusui adalah kurangnya pemahaman ibu soal IMD. IMD bukan soal keluar ASI atau tidak, namun lebih kepada kontak langsung kulit ibu dengan kulit bayi untuk menimbulkan perasaan aman, tenang dan lega kepada kedua belah pihak.

Ditegaskan dr Utami juga bahwa saat mengunjungi konselor laktasi, ibu harus didampingi oleh suami. Sehingga suami tidak lepas tangan dalam program menyusui sekaligus meningkatkan persentase keberhasilan program.

Yang kedua, dokter yang sudah malang melintang di dunia ASi ini mengatakan calon ibu dan ayah harus pintar-pintar memilih rumah sakit untuk melahirkan. Pilih rumah sakit yang tidak memisahkan ibu dan bayi. Dengan kata lain, rumah sakit yang tidak memiliki kamar bayi khusus.

"Bayi itu dipisahkan dari ibunya selama 6 jam saja hormon stresnya meningkat 2 kali lipat. Kalau hormon stres meningkat, daya tahan tubuh akan menurun. Bayi daya tahannya juga masih lemah, sudah begitu turun. Begitu sakit ya risiko kematiannya meningkat," tegas dr Utami.

Untuk mencegah agar bayi tidak stres, satu-satunya cara adalah dengan membiarkannya ada di dekapan ibu. Minimal, kulit dada ibu bersentuhan langsung dengan kulit bayi. Bayi dikatakan dr Utami, mampu mengenali bau ibunya sehingga akan merasa nyaman dan aman.

"Kalau dipisah nanti bagaimana? Kalau digabung kan misalnya bayi gelisah, ibu sudah bisa dekap, taruh di dada. Kalau lapar dia tinggal nyusu. Makanya sebelum melahirkan harus pintar-pintar memilih rumah sakit," pungkasnya.

No comments:

Post a Comment

Popular Posts